PECIMERAH.COM – Tahapan penyelenggaraan Pemilu 2024 terus bergulir. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Jakarta Barat pun tengah bersiap menjelang hari pemungutan suara 14 Februari mendatang, salah satunya dengan aktif menggelar kegiatan sosialisasi pengawasan partisipasif.
Ahmad Zubadillah, Anggota Bawaslu Jakarta Barat mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk terus memompa semangat para personalia pengawas baik tingkat kecamatan maupun kelurahan. Selain itu, partisipasi dan keterlibatan seluruh elemen mulai dari tokoh masyarakat dan mahasiswa untuk mendorong pengawasan dalam penyelenggaraan pemilu 2024 juga perlu ditingkatkan.
“Di penghujung masa bakti ini, kami terus menggelar kegiatan untuk sosialisasi agar para pengawas tetap mampu mengawal pelaksanaan tahapan agar sesuai aturan,” ujarnya dalam sambutan dalam acara Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif Kota Jakarta Barat, Selasa (25/7/2023).
Sekadar infomasi, masa bakti pimpinan Bawaslu Kota Jakarta Barat periode 2018-2023 akan berakhir pada pertengahan Agustus mendatang. Kendati demikian, tahapan penyelenggaraan Pemilu Legistatif dan Pemilu Presiden 2024 tetap berjalan.
Menurut Zubadillah, personalia pengawas harus mampu meningkatkan kapasitas dirinya, misalnya melalui pemahaman akan peraturan teknis terkait penyelenggaran kampanye. Dia bilang, aksi pencegahan terhadap potensi pelanggaran pemilu juga diharapkan akan terus dengan naiknya tingkat partisipasi masyarakat secara individu ataupun organisasi.
Masa Kampanye 75 Hari
Baru-baru ini telah diirilis Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilu 2024. Dalam beleid anyar tersebut, masa kampanye pemilu legislatif dan pemilu presiden akan digelar pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.
Oding Junaidi, Ketua Bawaslu Kota Jakarta Barat mengatakan, banyaknya peserta pemilu baik partai maupun calon perseorangan dan ditambah singkatnya masa kampanye yang hanya 75 hari, tentunya akan memperbesar potensi terjadinya gesekan maupun pelanggaran pemilu. Menurutnya, kegiatan sosialisasi ini juga punya peran untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat para peserta pemilu agar tidak terjadi pelanggaran.
“Sebagai contoh, dibandingkan tahun Pemilu 2019 yang masa kampanye panjang, gesekan antara peserta pemilu saja terjadi. Lalu, di Pemilu 2024 yang hanya memiliki waktu 75 hari, dengan jumlah 18 partai dan ribuan calon anggota legoislatif tentu potensi gesekan antar peserta bisa terjadi,” katanya.
Menurut Oding, selain dengan meningkatkan koordinasi di tingkat internal pengawas, Bawaslu juga akan mengajak sejumlah elemen agar meminimilkan potensi kerawanan dan pelanggaran pemilu. “Kami sudah upayakan dengan menggandeng tokoh masyrakat, mahasiswa, bahkan komunitas pramuka sebagai langkah pencegahan potensi pelanggaran pemilu ke depan,” ujarnya.
Dalam sosialisasi ini, Bawaslu Kota Jakarta Barat menghadirkan pemateri yaitu, Cucum Sumardi selaku mantan Ketua KPU Jakarta Barat 2018-2023 dan Khafifah selaku mantan Anggota Bawaslu DKI Jakarta periode 2017-2022. Selain personalia pengawas kecamatan, juga turut hadir elemen warga, mahasiswa, dan organisasi masyarakat.