PECIMERAH.COM – PT Food Station Tjipinang Jaya (Food Station) akan segera memproduksi Minyakita untuk memenuhi kebutuhan sekaligus pengendalian harga minyak goreng di Jabodetabek. BUMD milik Pemprov DKI Jakarta tersebut bekerja sama dengan tiga produsen untuk memproduksi 3,3 juta liter minyak goreng per bulan.
Pamrihadi Wiraryo, Direktur Utama Food Station mengatakan, dengan produksi minyak goreng sejumlah 3,3 juta liter, pihaknya memproyeksikan akan bisa memenuhi sekitar 10% kebutuhan warga Jabodetabek. Dengan demikian, harga minyak goreng diharapkan akan tetap terkendali di tingkat konsumen.
“Saat ini konsumsi minyak goreng warga Jakarta rata-rata kurang lebih 11 juta liter setiap bulannya. Sementara untuk wilayah Jabodetabek kurang lebih 24 juta liter setiap bulan,” ujar Pamrihadi seperti dilansir Beritajakarta, Sabtu (29/4/2023).
Dalam pengadaan minyak goreng tersebut, Food Station telah berkolaborasi dengan tiga perusahaan sebagai mitra strategis. Masing-masingnya yakni, PT Citra Borneo Utama Tbk, PT Borneo Mitra Bersama Sejati, dan PT Binamas Karya Fausta.
Harga di Kisaran Rp 13.000 Per Liter
Untuk tahap awak kerja sama, Food Station telah melakukan pembelian minyak goreng sebanyak 3.000 ton dari PT Citra Borneo Utama Tbk. Nantinya, produk tersebut dikemas ke dalam kemasan sederhana dengan merek Minyakita, baik dalam kemasan botol maupun pouch ukuran satu liter.
Menurut Pamrihadi, kerja sama diharapkan akan memperlancar proses suplai minyak goreng. Apalagi, kapasitas total produksi dari ketiga mitra akan mencapai 8.000 liter per jam.
Ia menjelaskan, hingga kini isu utama minyak goreng kemasan sederhana masih menyoal ketersediaan pasokan sehingga harga menjadi tidak stabil. Bahkan, harga-harga di wilayah lain terkadang masih di atas harga eceran tertinggi (HET).
Nah, rencananya Minyakita akan disalurkan oleh distributor di kisaran harga antara Rp 13.000-13.500, meskipun saat ini HET Rp 14.000. Sedangkan untuk target pasar yaitu distributor tingkat dua serta turunannya, dan akan difokuskan ke pasar nonmodern.
“Food Station masih menjual Minyakita dengan harga yang jauh di bawah HET. Sehingga harapannya Minyakita yang sampai di masyarakat harganya tidak lebih dari HET,” kata Pamrihadi.